Pengikut

Jumat, 27 November 2015

PHYLUM MOLLUSCA

FILUM MOLLUSCA

Nama Mollusca berasal dari bahasa Latin yaitu 'molluscus' yang berarti lunak. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang, setelah filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat, dari palung, benua, laut, sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita. Banyak banget kan sobat.

Struktur Tubuh Mollusca

Tubuh Mollusca terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kaki, massa viseral, dan mantel, dapat berupa cangkang/cangkok. Seperti yang Anda lihat, anggota hewan ini mempunyai cangkang/cangkok luar mengandung kapur (kalsium karbonat) yang dapat melindungi tubuhnya. Tetapi ada beberapa jenis yang tidak memiliki cangkok. Cangkok tersebut merupakan mantel, yaitu lapisan jaringan organ-organ viseral dan membentuk rongga mantel terletak pada insang atau paru-paru, lubang saluran pencernaan. Sistem saraf Mollusca terdiri atas cincin saraf, memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan Mollusca lengkap terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.

Mengenal Phylum Mollusca | www.zonasiswa.com


Sistem Reproduksi Mollusca

Mollusca ini juga termasuk hewan hermaprodit, yaitu mempunyai alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh sebab itu, cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal.

Klasifikasi Mollusca

Phylum Mollusca bisa diklasifikasikan ke dalam 5 kelas, yaitu Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.

1. Kelas Amphineura (Kiton)
Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki ventral memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hermafrodit, hidup di laut, dan larva trokofor. Contohnya adalah Cryptochiton sp. Hewan ini banyak ditemukan menempel pada batuan dengan melingkarkan tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan.

2. Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Bekicot (Helix aspersa), siput laut (Fissurella sp.), dan siput air tawar (Lymnaea javanica) termasuk dalam kelas ini. Gastropoda mempunyai rumah berbentuk spesial dan kaki untuk merayap, bentuk kepala jelas, serta memiliki tentakel dan mata. Dalam ruang bukal (pipi) terdapat redula (pita bergigi). Hewan ini menggunakan insang, paruparu, atau keduanya sebagai alat pernapasan. Larvanya trokofor bersilia. Hidup di lumut air tawar dan darat. Kelaminnya terpisah atau hermafrodit, ovipar, dan ovovivipar.

3. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Contoh kelas ini adalah Dentalium sp. Rumahnya berbentuk seperti gading gajah dan kedua ujungnya berlubang. Tubuhnya memanjang, kepala rudimeter, kaki lancip, berlobus yang berguna untuk menggali lumpur, hidup di laut sampai kedalaman 5.000 m, alat kelamin terpisah, larva trokofor dan veliger, bernapas dengan mantel, dan mempunyai kaptakula untuk menangkap mangsa yang terletak di dekat mulut.

4. Kelas Pelecypoda (Hewan Berkaki Pipih)
Contoh hewan kelas ini adalah tiram (Ostrea sp.), ketam (Anodonta sp.), dan remis (Buccinus sp.). Pelecypoda merupakan Mollusca berkatup dua (pengapit) sehingga tubuhnya tertutup antara katup kanan dan katup kiri yang terpaut di bagian dorsal. Kepalanya tidak tampak, tubuh pipih lateral, serta kaki berotot dan pipih ventrolateral yang berfungsi menggali pasir atau lumpur. Kelaminnya terpisah (hermafrodit) dan perkembangannya melalui larva.

5. Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)
Cumi-cumi (Argonauta sp. dan Loligo sp.) serta gurita (Nautilus pompilium dan Octopus sp.) merupakan contoh hewan kelas ini. Hewan ini memiliki mempunyai kepala yang tampak jelas, tentakel-tentakel mengelilingi mata yang besar, tentakel-tentakel merupakan kaki yang bermodifikasi. Sebagian kaki tersebut merupakan corong terbuka pada ruang mantel dan menjadi sistem organ yang kompleks.

Hewan ini biasanya mempunyai kelenjar tinta, kelamin terpisah, dan tidak ada stadium larva dalam hidupnya. Ketika hewan-hewan muda menetas langsung berenang dan terlihat seperti miniatur hewan dewasa.

Kegunaan Mollusca dalam Kehidupan Manusia

Banyak di antara spesies Mollusca yang memiliki nilai ekonomi bagi manusia, yakni sebagai bahan makanan sumber protein. Kerang mutiara sengaja dibudidayakan agar menghasilkan mutiara. Dalam ekosistem laut, Mollusca berperan sebagai konsumen pada berbagai tingkatan dalam menjaga keseimbangan rantai makanan.

Semoga artikel tersebut di atas tentang Mengenal Phylum Mollusca bisa bermanfaat bagi sobat sekalian. Tidak lupa juga untuk mengajak sobat sekalian untuk memberikan kritik dan saran apa bila ada dari artikel tersebut di atas terdapat kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan. Terima kasih. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

SUMBER : http://www.zonasiswa.com/2014/06/mengenal-phylum-mollusca.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar